Wali Kota Bekasi Nangis Saat Pimpin Apel SMPN 13

Wali Kota Bekasi Nangis Saat Pimpin Apel SMPN 13

Kota Bekasi, WartaKarya - Wali Kota Bekasi Tri Adhianto memimpin apel bersama seluruh siswa SMPN 13 Bekasi sebagai tindak lanjut dugaan tindakan pelecehan di sekolah tersebut. Dalam kesempatan itu, Tri yang akrab disapa Mas Tri tampak menahan air mata dan mengekspresikan rasa kesal atas kejadian yang mencoreng dunia pendidikan.

“Sebagai kepala daerah dan sebagai orang tua saya sangat kesal ada tindakan tak lazim oleh guru, mencoreng nama baik seorang guru. Hal ini tidak seharusnya terjadi. Anak-anakku harus berani speak up, berani mengungkap jika ada tindak yang tidak wajar dan menyimpang,” tegasnya.

Tri Adhianto juga menyampaikan permintaan maaf secara khusus kepada seluruh siswa. Ia menegaskan kesiapannya menerima laporan langsung dari para pelajar.

“Kalau kalian tidak berani melapor ke guru atau pihak sekolah, laporkan langsung ke saya, bisa melalui pesan pribadi, bahkan datang ke rumah saya. Saya akan pastikan perlindungan untuk kalian,” ungkapnya.

Dalam amanatnya, Wali Kota menekankan pentingnya menciptakan sekolah sebagai rumah kedua yang aman, nyaman, dan membahagiakan. Ia juga mengingatkan larangan perundungan dalam bentuk apa pun.

“Bully tidak boleh lagi ada di sekolah. Tidak boleh lagi ada perundungan baik verbal maupun nonverbal, seperti mencemooh teman dengan sebutan gemuk, kurus, tinggi, atau pendek. Sekolah adalah tempat kalian tumbuh sebagai generasi penerus bangsa,” katanya.

Tri menambahkan, momentum ini harus menjadi kebangkitan siswa untuk berani menyampaikan kebenaran serta menolak segala bentuk penyimpangan. Ia kembali mengingatkan peraturan agar siswa tidak membawa telepon genggam ke sekolah, serta selalu menghormati orang tua dan guru.

Usai apel, Tri memastikan guru yang dilaporkan telah dinonaktifkan dan tengah diproses hukum di Polres Metro Bekasi Kota. Kepala sekolah SMPN 13 Bekasi juga akan dikenakan sanksi karena dinilai lalai dalam menjalankan fungsi kepemimpinan.

“Ini peringatan keras bagi seluruh tenaga pendidik agar benar-benar menjaga marwah dan tanggung jawab moral sebagai guru. Anak-anak adalah amanah yang harus kita jaga bersama,” tutup Tri Adhianto. **(Jim)

LOWONGAN WK

Popular News